LUBUK PAKAM, 8/12 – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melepas 70 tenaga kerja kesehatan profesional untuk bekerja di Jepang dan Arab Saudi. Tenaga kerja ini merupakan lulusan dari Institut Kesehatan (Inkes) Medistra Lubuk Pakam dan Deli Husada Delitua.
Ke-70 tenaga kesehatan ini terdiri atas perawat, fisio terapi dan bidan, sebanyak 65 orang dilepas untuk bekerja di Jepang, sedangkan 5 orang untuk ke Arab Saudi. Edy Rahmayadi mengatakan hal ini sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
“Ini sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sumut. Kurang lebih ada 1 juta pengangguran di Sumut dengan jumlah penduduk sekitar 14 juta jiwa. Jadi, program pengiriman tenaga kerja ini sangat membantu visi misi pemerintah mengurangi pengangguran,” kata Edy Rahmayadi saat memberikan kata sambutan di Aula Medistra, Jalan Sudirman Nomor 38 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Selasa (8/12).
Ada tiga hal penting yang ditekankan Edy Rahmayadi kepada para peserta yang baru saja lulus dari Inkes Medistra Lubuk Pakam dan Deli Husada Delitua yaitu loyalitas, esprit de corps (jiwa korsa) dan mampu bekerja sama. Loyalitas, menurut Edy Rahmayadi, loyal di tempat bekerja dan juga negara Jepang dan Arab Saudi. Sedangkan esprit de corps menurutnya tidak membuat malu almamater, Sumut dan Indonesia dan terakhir bisa bekerja sama dengan baik di sana.
“Di Jepang dan Arab tentu sangat berbeda dengan di sini, tidak bisa kita bawa kebiasaan buruk kita di sini ke sana. Jepang, mereka sangat disiplin, hidup bersih, tertib, jauh dari kebiasaan kita. Jadi saya harapkan kalian semua menerapkan tiga hal tersebut,” kata Edy Rahmayadi.
Pelepasan ke-70 tenaga kesehatan lulusan Inkes Medistra Lubuk Pakam dan Deli Husada Delitua dilakukan dengan cara tepung tawar.
Edy Rahmayadi menepungtawari beberapa peserta yang mengikuti program G to G (kerjasama antar pemerintah) dengan Jepang dan Arab Saudi sambil memberikan pesan-pesan kepada mereka. “Semoga tercapai cita-cita kalian. Pandai-pandai membawa diri dan jangan lupa Tanah Air, Sumut. Bawa ilmu kalian di sana untuk mengembangkan Sumut,” kata Edy Rahmayadi.
Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan mengatakan sangat bangga kepada para peserta yang mampu memenuhi standar tenaga kerja Jepang dan Arab Saudi.
“Saya selaku bupati sangat bangga dengan kalian semua. Dua negara ini memiliki standar yang tinggi untuk pekerja dan kalian bisa memenuhi itu. Semoga kalian bisa sukses di sana,” katanya.
Wakil Konsulat Jendral (Konjen) Jepang untuk Medan Takeshi Aoki mengatakan ini hanya bisa dicapai dengan kerja keras peserta, kerja sama stakeholder. Bahkan menurutnya saat ini lebih sulit, karena Jepang sendiri membatasi jumlah tenaga kerja yang masuk ke negaranya karena wabah Covid-19.
“Karena Covid-19, pemberangkatan ini harus ditunda dan jumlahnya juga dikurangi. Jadi kita bersyukur rekan-rekan semua lulus seleksi dan inilah yang terbaik. Pesan kami untuk peserta, di Jepang tentu setiap RS dan daerah memiliki standar yang berbeda, jadi cepatlah belajar dan beradaptasi,” kata Aoki.
Ketua Yayasan Medistra Lubuk Pakam Johannes Sembiring mengatakan pengiriman tenaga kerja ini telah dilakukan sejak tahun 2008. Total hingga saat ini tenaga kerja dari Inkes Medistra dan Deli Husada Delitua sudah 425 orang.
“Ini merupakan program unggulan institut. Jadi lulusan kami tidak hanya bekerja di Sumut atau skala nasional, tetapi juga internasional. Kami sudah membulatkan tekad akan mengirim lebih banyak tenaga kerja ke luar negeri ke depannya,” kata Johannes.
Turut hadir pada acara pelepasan ini Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah I Provinsi Sumut Ibnu Hajar, Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Syahrum, Rektor Inkes Medistra Lubuk Pakam dan OPD Pemprov Sumut.** (H15)
(Humas Provsu)-(Riva)