Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah I Sumut Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD mengatakan calon mahasiswa harus teliti dan memeriksa akreditasi atau legalitas Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang akan dimasuki.
“Seperti kalau kita mau beli barang, periksa dulu tiga atau empat barang, baru diputuskan mana yang mau dibeli. Inipun sama. Pendidikan itu ibarat mahasiswa dan orang tua membayar jasa. Jadi kalau mau kuliah di PTS periksa dulu legalitas dan akreditasinya,” kata Saiful menjawab wartawan di kantornya seusai memberikan SK Prodi Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam kepada Ketua Yayasan Medistra Lubukpakam Drs Johannes Sembiring MPd MKes yang didampingi Rektor Medistra Ns Rahmad Gurusinga SKep MKes dan Pembina dr Ferdinand Sembiring.
Saiful mengatakan Prodi Fakultas Kedokteran paling sulit dibuka, karena dosen tetapnya harus ada 26 orang, sementara untuk prodi lain cukup 5 atau 6 dosen tetapnya. Namun FK ini paling tinggi pula peminatnya.
“FK Medistra ini proses pembukaannya relatif cepat, hanya butuh waktu sekitar tiga bulan. Karena kelengkapannya sudah cukup. Ini FK keenam di Provinsi Sumut yang dikelola swasta. Dan FK Medistra sudah boleh menerima mahasiswa baru mulai besok,” katanya.
Menurutnya, setelah ia menjabat Kepala Lembaga melakukan kemudahan. “Kalau dulu PTS yang capek-capek datang ke kantor lembaga bertanya-tanya, sekarang kita yang langsung action menjemput bola,” katanya.
Saya berasal dari PTS , saya tahu paradigmanya dan sudut pandang pengelolaan PTS , saya melakukan dengan sistem kemudahan. Terlebih sekarang sistem digitalisasi. Kalau 20 tahun lalu, berkas PTS itu sebesar bantal dibawa ke Jakarta, sekarang shop copy saja dan semua online.
Sekarang ini jumlah PTS di Sumut ada 202 PTS , karena sudah ada yang tutup/ijinnya dicabut dan merger. Akrediasi PTS itu ada tiga yakni, baik, baik sekali dan unggul.
Johannes Sembiring menyatakan sangat puas dengan diterima SK pembukaan Prodi FK tersebut, ia berterima kasih kepada Kepala Lembaga Layanan Dikti Sumut. Dengan FK ini, ia ingin membantu pemerintah untuk menghasilkan dokter-dokter yang handal. Semoga ke depan bisa maju dan lebih baik. Sekarang masyarakat sangat jeli, akan memilih sekolah yang baik dan bisa terjangkau. Untuk mencapai itu kita harus efesiensi, katanya.